1) Latar belakang dan sejarah jaringan
Pada tahun
1940-an di Amerika ada sebuah penelitian yang ingin memanfaatkan sebuah perangkat
komputer secara bersama. Ditahun
1950-an ketika jenis komputer mulai membesar sampai terciptanya super komputer,
karena mahalnya harga perangkat komputer maka ada tuntutan sebuah komputer
mesti melayani beberapa terminal. Dari sinilah maka muncul konsep distribusi
proses berdasarkan waktu yang dikenal dengan nama TSS (Time Sharing System),
bentuk pertama kali jaringan (network) komputer diaplikasikan. Pada sistem TSS
beberapa terminal terhubung secara seri ke sebuah host komputer.
Selanjutnya konsep ini berkembang
menjadi proses distribusi (Distributed Processing). Dalam proses ini
beberapa host komputer mengerjakan sebuah pekerjaan besar secara paralel untuk
melayani beberapa terminal yang tersambung secara seri disetiap host komputer.
Selanjutnya ketika harga-harga komputer kecil
sudah mulai menurun dan konsep proses distribusi sudah matang, maka penggunaan
komputer dan jaringannya sudah mulai beragam dari mulai menangani proses
bersama maupun komunikasi antar komputer (Peer to Peer System) saja
tanpa melalui komputer pusat. Untuk itu
mulailah berkembang teknologi jaringan lokal yang dikenal dengan sebutan LAN
(Local Area Network). Demikian pula ketika Internet mulai diperkenalkan, maka
sebagian besar LAN yang berdiri sendiri mulai berhubungan dan terbentuklah
jaringan raksasa ditingkat dunia yang disebut dengan istilah WAN (Word Area
Network).
2) Jenis-jenis jaringan
Secara umum jaringan komputer terdiri atas lima jenis :
a) Local Area Network (LAN),
merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus yang
berukuran sampai beberapa kilometer. LAN seringkali digunakan untuk
menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor
suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama sumberdaya (resouce,
misalnya printer) dan saling bertukar informasi.
b) Metropolitan Area Network (MAN)
Metropolitan Area
Network (MAN), pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan
biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup
kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau juga sebuah kota dan dapat
dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN mampu menunjang
data dan suara, bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel.
c) Wide Area Network (WAN), jangkauannya mencakup daerah
geografis yang luas, seringkali mencakup sebuah negara bahkan benua. WAN
terdiri dari kumpulan mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan
program-program (aplikasi) pemakai.
d) Internet
Sebenarnya
terdapat banyak jaringan di dunia ini, seringkali menggunakan perangkat keras
dan perangkat lunak yang berbeda-beda. Orang yang terhubung ke jaringan sering berharap untuk bisa berkomunikasi dengan orang lain
yang terhubung ke jaringan lainnya. Keinginan seperti ini memerlukan hubungan
antar jaringan yang seringkali tidak compatibel dan berbeda. Biasanya
untuk melakukan hal ini diperlukan sebuah mesin yang disebut gateway guna
melakukan hubungan dan melaksanakan terjemahan yang diperlukan, baik perangkat
keras maupun perangkat lunaknya. Kumpulan jaringan yang terinterkoneksi inilah
yang disebut dengan internet.
e) Wireless (Jaringan tanpa kabel), jaringan tanpa kabel merupakan suatu solusi terhadap
komukasi yang tidak bisa dilakukan dengan jaringan yang menggunakan kabel.
Misalnya orang yang ingin mendapat informasi atau melakukan komunikasi walaupun
sedang berada diatas mobil atau pesawat terbang, maka mutlak jaringan tanpa
kabel diperlukan karena koneksi kabel tidaklah mungkin dibuat di dalam mobil
atau pesawat. Saat ini jaringan tanpa kabel sudah marak digunakan dengan
memanfaatkan jasa satelit dan mampu memberikan kecepatan akses yang lebih cepat
dibandingkan dengan jaringan yang menggunakan kabel.
3) Topologi Jaringan
Topologi
adalah suatu cara menghubungkan komputer yang satu dengan komputer lainnya
sehingga membentuk jaringan. Cara yang saat ini banyak digunakan adalah Bus,
Token-Ring, dan Star Network. Masing-masing topologi ini mempunyai ciri
khas, dengan kelebihan dan kekurangannya sendiri.
a) Topologi Bus
Pada
topologi Bus digunakan sebuah kabel tunggal atau kabel pusat di mana seluruh
workstation dan server dihubungkan.
Keuntungan
·
Hemat kabel
·
Layout
kabel sederhana
·
Pengembangan jaringan atau penambahan
workstation baru dapat dilakukan dengan mudah tanpa mengganggu workstation lain
Kerugian
·
Deteksi dan
isolasi kesalahan sangat kecil
·
Kepadatan
lalu lintas pada jalur utama
·
Kelemahan
dari topologi ini adalah bila terdapat gangguan di sepanjang kabel pusat maka
keseluruhan jaringan akan mengalami gangguan
·
Diperlukan repeater
untuk jarak jauh
b) Topologi Token Ring
Di dalam
topologi Ring semua workstation dan server dihubungkan sehingga terbentuk suatu
pola lingkaran atau cincin. Tiap workstation ataupun server akan menerima dan
melewatkan informasi dari satu komputer ke komputer lain, bila alamat-alamat
yang dimaksud sesuai maka informasi diterima dan bila tidak informasi akan
dilewatkan.
Kelemahan dari topologi
ini adalah setiap node dalam jaringan akan selalu ikut serta mengelola
informasi yang dilewatkan dalam jaringan, sehingga bila terdapat gangguan di
suatu node maka seluruh jaringan akan terganggu.
Keunggulan topologi
Ring adalah tidak terjadinya collision atau tabrakan pengiriman data
seperti pada topologi Bus, karena hanya satu node dapat mengirimkan data pada
suatu saat.
c) Topologi Star
Pada
topologi Star, masing-masing workstation dihubungkan secara langsung ke server
atau HUB. Keunggulan dari topologi tipe Star ini adalah bahwa dengan adanya
kabel tersendiri untuk setiap workstation ke server, maka bandwidth atau lebar
jalur komunikasi dalam kabel akan semakin lebar sehingga akan meningkatkan
unjuk kerja jaringan secara keseluruhan. Dan juga bila terdapat gangguan di
suatu jalur kabel maka gangguan hanya akan terjadi dalam komunikasi antara
workstation yang bersangkutan dengan server, jaringan secara keseluruhan tidak
mengalami gangguan. Kelemahan dari topologi Star adalah kebutuhan kabel yang
lebih besar dibandingkan dengan topologi lainnya.
Keuntungan
·
Paling
fleksibel
·
Pemasangan/perubahan
stasiun sangat mudah dan tidak mengganggu bagian jaringan lain
·
Kontrol
terpusat
·
Kemudahan
deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan pengelolaan jaringan
Kerugian
·
Boros kabel
·
Perlu
penanganan khusus
·
Kontrol
terpusat (HUB) jadi elemen kritis
4) Type Jaringan
Type Jaringan terkait
erat dengan sistem
operasi jaringan. Ada dua
type jaringan, yaitu client-server dan type jaringan peer to peer.
a) Jaringan Client-Server
Server
adalah komputer yang menyediakan fasilitas bagi komputer-komputer lain di dalam
jaringan dan client adalah komputer-komputer yang menerima atau menggunakan
fasilitas yang disediakan oleh server. Server di jaringan tipe client-server
disebut dengan Dedicated Server karena murni berperan sebagai server
yang menyediakan fasilitas kepada workstation dan server tersebut tidak dapat
berperan sebagai workstation.
Keunggulan
·
Kecepatan
akses lebih tinggi karena penyediaan fasilitas jaringan dan pengelolaannya
dilakukan secara khusus oleh satu komputer (server) yang tidak dibebani dengan
tugas lain seperti sebagai workstation.
·
Sistem
keamanan dan administrasi jaringan lebih baik, karena terdapat sebuah komputer
yang bertugas sebagai administrator jaringan, yang mengelola administrasi dan
sistem keamanan jaringan.
·
Sistem backup
data lebih baik, karena pada jaringan client-server backup dilakukan terpusat
di server, yang akan membackup seluruh data yang digunakan di dalam jaringan.
Kelemahan
·
Biaya
operasional relatif lebih mahal.
·
Diperlukan
adanya satu komputer khusus yang berkemampuan lebih untuk ditugaskan sebagai
server.
·
Kelangsungan
jaringan sangat tergantung pada server. Bila server mengalami gangguan maka
secara keseluruhan jaringan akan terganggu.
b) Jaringan Peer To Peer
Bila
ditinjau dari peran server di kedua tipe jaringan tersebut, maka server di
jaringan tipe peer to peer diistilahkan non-dedicated server, karena
server tidak berperan sebagai server murni melainkan sekaligus dapat berperan
sebagai workstation.
Keunggulan
·
Antar
komputer dalam jaringan dapat saling berbagi-pakai fasilitas yang dimilikinya
seperti: harddisk, drive, fax/modem, printer.
·
Biaya
operasional relatif lebih murah dibandingkan dengan tipe jaringan
client-server, salah satunya karena tidak memerlukan adanya server yang
memiliki kemampuan khusus untuk mengorganisasikan dan menyediakan fasilitas
jaringan.
·
Kelangsungan
kerja jaringan tidak tergantung pada satu server. Sehingga bila salah satu
komputer/peer mati atau rusak, jaringan secara keseluruhan tidak akan mengalami
gangguan.
Kelemahan
·
Troubleshooting
jaringan relatif lebih sulit, karena pada jaringan tipe peer to peer setiap
komputer dimungkinkan untuk terlibat dalam komunikasi yang ada. Di jaringan
client-server, komunikasi adalah antara server dengan workstation.
·
Unjuk kerja
lebih rendah dibandingkan dengan jaringan client-server, karena setiap
komputer/peer disamping harus mengelola pemakaian fasilitas jaringan juga harus
mengelola pekerjaan atau aplikasi sendiri.
·
Sistem
keamanan jaringan ditentukan oleh masing-masing user dengan mengatur keamanan
masing-masing fasilitas yang dimiliki.
·
Karena data
jaringan tersebar di masing-masing komputer dalam jaringan, maka backup harus
dilakukan oleh masing-masing komputer tersebut.
5) Protocol
Jaringan
Untuk menyelenggarakan komunikasi berbagai macam vendor
komputer diperlukan sebuah aturan baku yang standar dan disetujui berbagai
pihak. Seperti halnya
dua orang yang berlainan bangsa, maka untuk berkomunikasi memerlukan
penerjemah/interpreter atau satu bahasa yang dimengerti kedua belah pihak.
Dalam dunia komputer dan telekomunikasi interpreter
identik dengan protocol. Untuk
itu maka badan dunia yang menangani masalah standarisasi ISO (International
Standardization Organization) membuat aturan baku yang dikenal dengan nama model referensi
OSI (Open System Interconnection). Dengan demikian diharapkan semua
vendor perangkat telekomunikasi haruslah berpedoman dengan model referensi ini
dalam mengembangkan protocolnya.
Model referensi OSI terdiri dari 7 lapisan, mulai dari
lapisan fisik sampai dengan aplikasi. Model
referensi ini tidak hanya berguna untuk produk-produk LAN saja, tetapi dalam
membangun jaringan Internet sekalipun sangat diperlukan. Hubungan antara model
referensi OSI dengan protokol Internet bisa dilihat dalam tabel 1 berikut:
Tabel 1. Hubungan antara model OSI dengan
protokol Internet
Model OSI
|
TCP/IP
|
Protocol TCP/IP
|
||
No
|
Lapisan
|
Nama Protokol
|
Kegunaan
|
|
7
|
Aplikasi
|
Aplikasi
|
DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)
|
Protokol untuk distribusi IP pada jaringan dengan jumlah IP yang
terbatas
|
DNS (Domain Name Server)
|
Data base nama domain mesin dan nomer IP
|
|||
FTP (File Transfer Protocol)
|
Protokol untuk transfer file
|
|||
HTTP (Hyper Text Transfer Protocol)
|
Protokol untuk transfer file HTML dan Web
|
|||
MIME (Multipurpose Internet Mail Extention)
|
Protokol untuk mengirim file binary dalam bentuk teks
|
|||
NNTP (Network News Transfer Protocol)
|
Protokol untuk menerima dan mengirim newsgroup
|
|||
POP (Post Office Protocol)
|
Protokol untuk mengambil mail
dari server
|
|||
SMB (Server Message Block)
|
Protokol untuk transfer berbagai server file DOS dan Windows
|
|||
6
|
Presentasi
|
SMTP (Simple Mail Transfer Protocol)
|
Protokol untuk pertukaran mail
|
|
SNMP (Simple Network Management Protocol)
|
Protokol untuk menejemen jaringan
|
|||
Telnet
|
Protokol untuk akses dari jarak jauh
|
|||
TFTP (Trivial FTP)
|
Protokol untuk transfer file
|
|||
5
|
Sessi
|
NETBIOS (Network Basic Input Output System)
|
BIOS jaringan standar
|
|
RPC (Remote Procedure Call)
|
Prosedur pemanggilan jarak jauh
|
|||
SOCKET
|
Input Output untuk network jenis BSD-UNIX
|
|||
4
|
Transport
|
Transport
|
TCP (Transmission Control Protocol)
|
Protokol pertukaran data berorientasi (connection oriented)
|
UDP (User Datagram Protocol)
|
Protokol pertukaran data non-orientasi (connectionless)
|
|||
3
|
Network
|
Internet
|
IP (Internet Protocol)
|
Protokol untuk menetapkan routing
|
RIP (Routing Information Protocol)
|
Protokol untuk memilih routing
|
|||
ARP (Address Resolution Protocol)
|
Protokol untuk mendapatkan informasi hardware dari nomer IP
|
|||
RARP (Reverse ARP)
|
Protokol untuk mendapatkan informasi nomer IP dari hardware
|
(Lanjutan Tabel 1)
2
|
Data link LLC
|
Network interface
|
PPP (Point to Point Protocol)
|
Protokol untuk point ke point
|
Data Link
MAC
|
SLIP (Serial Line Internet Protocol)
|
Protokol dengan menggunakan sambungan serial
|
||
1
|
Fisik
|
Ethernet,
FDDI, ISDN, ATM
|
Standarisasi
masalah jaringan tidak hanya dilakukan oleh ISO saja, tetapi juga
diselenggarakan oleh badan dunia lainnya seperti ITU (International
Telecommunication Union), ANSI (American National Standard Institute),
NCITS (National Committee for Information Technology Standardization),
bahkan juga oleh lembaga asosiasi profesi IEEE (Institute of Electrical and
Electronics Engineers) dan ATM-Forum di Amerika. Pada prakteknya bahkan
vendor-vendor produk LAN ada yang memakai standar yang dihasilkan IEEE.
6) IP Address
IP address adalah alamat yang diberikan pada jaringan komputer
dan peralatan jaringan yang menggunakan protokol TCP/IP. IP address terdiri atas 32 bit angka biner yang dapat
dituliskan sebagai empat kelompok angka desimal yang dipisahkan
oleh tanda
titik seperti 193.160.5.1.
Tabel 2. Contoh IP Address
Network
ID
|
Host ID
|
||
193
|
160
|
5
|
1
|
IP address
terdiri atas dua bagian yaitu network ID dan host ID, dimana network ID
menentukan alamat jaringan komputer, sedangkan host ID menentukan alamat host
(komputer, router, switch). Oleh sebab itu IP address memberikan alamat lengkap
suatu host beserta alamat jaringan di mana host itu berada.
Kelas-kelas
IP Address
Untuk mempermudah
pemakaian, bergantung pada kebutuhan pemakai, IP address dibagi dalam tiga
kelas seperti diperlihatkan pada tabel dibawah
Tabel 3. Pembagian kelas IP Address
Kelas
|
Network
ID
|
Host
ID
|
Default
Sub net Mask
|
A
|
xxx.0.0.1
|
xxx.255.255.254
|
255.0.0.0
|
B
|
xxx.xxx.0.1
|
xxx.xxx.255.254
|
255.255.0.0
|
C
|
xxx.xxx.xxx.1
|
xxx.xxx.xxx.254
|
255.255.255.0
|
IP address kelas A
diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat besar. Range IP
1.xxx.xxx.xxx. – 126.xxx.xxx.xxx, terdapat 16.777.214 (16 juta) IP address pada
tiap kelas A. Pada IP address kelas A, network ID ialah 8 bit pertama,
sedangkan host ID ialah 24 bit berikutnya. Dengan demikian, cara membaca IP
address kelas A, misalnya 113.46.5.6 ialah:
Network
ID = 113
Host
ID = 46.5.6
IP address di atas
berarti host nomor 46.5.6 pada network nomor 113.
IP address kelas B biasanya dialokasikan untuk jaringan
berukuran sedang dan besar. Pada IP
address kelas B, network ID ialah 16 bit pertama, sedangkan host ID ialah 16
bit berikutnya. Dengan demikian, cara membaca IP address kelas B, misalnya
132.92.121.1 :
Network ID = 132.92
Host ID =
121.1
IP address di atas
berarti host nomor 121.1 pada network nomor 132.92. Dengan panjang host ID 16
bit, network dengan IP address kelas B dapat menampung sekitar 65000 host.
Range IP 128.0.xxx.xxx – 191.155.xxx.xxx.
IP address kelas C
awalnya digunakan untuk jaringan berukuran kecil (LAN). Host ID ialah 8 bit
terakhir. Dengan konfigurasi ini, bisa dibentuk sekitar 2 juta network dengan
masing-masing network memiliki 256 IP address. Range IP 192.0.0.xxx –
223.255.255.x.
Pengalokasian IP
address pada dasarnya ialah proses memilih network ID dan host ID yang tepat
untuk suatu jaringan. Tepat atau tidaknya konfigurasi ini tergantung dari
tujuan yang hendak dicapai, yaitu mengalokasikan IP address seefisien mungkin.
7) Domain Name System (DNS)
Domain Name System (DNS) adalah suatu sistem yang
memungkinkan nama suatu host pada jaringan komputer atau internet
ditranslasikan menjadi IP address. Dalam pemberian nama, DNS menggunakan
arsitektur hierarki :
a) Root-level domain: merupakan tingkat teratas yang ditampilkan
sebagai tanda titik (.).
b) Top level domain: kode kategori organisasi atau negara
misalnya: .com untuk dipakai oleh perusahaan; .edu untuk dipakai
oleh perguruan tinggi; .gov untuk dipakai oleh badan pemerintahan.
Selain itu untuk membedakan pemakaian nama oleh suatu negara dengan negara lain
digunakan tanda misalnya .id untuk Indonesia atau .au untuk australia.
c) Second level domain: merupakan nama untuk organisasi atau
perusahaan, misalnya: microsoft.com; yahoo.com, dan lain-lain.
8) DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)
IP
address dan subnet mask dapat diberikan secara otomatis menggunakan Dynamic
Host Configuration Protocol atau diisi secara manual. DHCP berfungsi untuk
memberikan IP address secara otomatis pada komputer yang menggunakan protokol TCP/IP. DHCP bekerja dengan relasi client-server,
dimana DHCP server menyediakan suatu kelompok IP address yang dapat diberikan
pada DHCP client. Dalam memberikan IP address ini, DHCP hanya meminjamkan IP
address tersebut. Jadi pemberian IP address ini berlangsung secara dinamis.
c. Rangkuman 1
1)
JARINGAN
komputer adalah kumpulan komputer, printer dan peralatan
lainnya yang terhubung dalam satu kesatuan. Informasi dan data bergerak melalui
kabel-kabel atau tanpa
kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar
dokumen dan data, mencetak pada printer yang sama dan bersama-sama menggunakan
hardware/software yang terhubung dalam jaringan.
2)
Ada
lima jenis jaringan komputer, Local Area
Network (LAN), Metropolitan Area Network (MAN), Wide Area Network (WAN),
Internet, dan Jaringan tanpa kabel.
3)
Topologi jaringan adalah
suatu cara untuk menghubungkan komputer yang satu dengan komputer lainnya
sehingga membentuk jaringan. Cara yang saat ini banyak digunakan adalah Bus,
Token-Ring, dan Star Network.
4) Tipe jaringan terkait erat dengan sistem operasi
jaringan. Ada dua type jaringan, yaitu client-server
dan type jaringan peer to peer.
5) Untuk menyelenggarakan komunikasi
berbagai macam vendor komputer diperlukan sebuah aturan baku yang standar dan disetujui berbagai
pihak. Aturan baku itulah yang disebut PROTOCOL. Untuk itu maka badan dunia
yang menangani masalah standarisasi ISO (International Standardization
Organization) membuat aturan baku yang dikenal dengan nama model referensi
OSI (Open System Interconnection).
Selain OSI ada badan dunia lainnya seperti
ITU (International Telecommunication Union), ANSI (American National
Standard Institute), NCITS (National Committee for Information
Technology Standardization), bahkan juga oleh lembaga asosiasi profesi IEEE
(Institute of Electrical and Electronics Engineers) dan ATM-Forum di
Amerika yang juga membuat aturan standar ini.
6) IP
address adalah alamat yang diberikan pada jaringan komputer dan peralatan
jaringan yang menggunakan protokol TCP/IP. IP address terdiri atas 32 bit angka
biner yang dapat dituliskan sebagai empat kelompok angka desimal yang
dipisahkan oleh tanda titik seperti 193.160.5.1. Ada 3 macam IP address : IP Addres kelas A (untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat besar, 16.777.214), IP Address kelas B (untuk jaringan berukuran sedang dan besar),
dan IP address kelas C (untuk jaringan berukuran kecil-LAN).
d. Tugas 1
1)
Pelajarilah uraian materi tentang konsep dasar
jaringan – LAN ini dengan baik. Buatlah rangkuman dari materi tersebut,
diskusikan dengan teman anda!
2)
Masuklah ke LAB komputer di sekolah anda. Lakukan
pengamatan terhadap jaringan LAN yang sudah ada. Amati dan catat : Topologi dan type jaringan yang digunakan .
Jelaskan!
3) Gambar dan jelaskan struktur protokol TCP/IP!
4) Gambar dan jelaskan tentang konsep IP address!
e. Test Formatif 1
1)
Apakah yang dimaksud dengan topologi jaringan star?
Jelaskan kelebihan dan kelemahanya!
2)
Apa
yang dimaksud dengan server dan apa pula dengan client dalam type jaringan
client server? Apa kelebihan dan kekuranganya dibandingkan dengan type peer to
peer?
3) Ada berapa layerkah protokol menurut
referensi OSI? Sebutkan!
4) Sebuah Komputer memiliki IP address
134.68.5.15, apa kelas, network ID, dan host ID dari IP address tersebut?
f. Kunci Jawaban Test Formatif 1
1) Topologi jaringan star adalah cara
menghubungkan komputer ke jaringan dengan cara masing-masing
komputer/workstation dihubungkan secara langsung ke server atau hub. Keunggulan
dari topologi tipe Star ini adalah bahwa dengan adanya kabel tersendiri untuk
setiap workstation ke server, maka bandwidth atau lebar jalur komunikasi dalam
kabel akan semakin lebar sehingga akan meningkatkan unjuk kerja jaringan secara
keseluruhan. Dan juga bila terdapat gangguan di suatu jalur kabel maka gangguan
hanya akan terjadi dalam komunikasi antara workstation yang bersangkutan dengan
server, jaringan secara keseluruhan tidak mengalami gangguan. Kelemahan dari
topologi Star adalah kebutuhan kabel yang lebih besar dibandingkan dengan
topologi lainnya.
2)
Server adalah komputer yang
menyediakan fasilitas bagi komputer-komputer lain di dalam jaringan dan client
adalah komputer-komputer yang menerima atau menggunakan fasilitas yang
disediakan oleh server.
Kelebihan type jaringan client server:
·
Kecepatan akses lebih
tinggi.
·
Sistem keamanan dan
administrasi jaringan lebih baik, karena ada administrator jaringan.
·
Sistem backup data lebih
baik, karena pada jaringan client-server backup dilakukan terpusat di server.
Kelemahanya:
· Biaya
operasional relatif lebih mahal.
·
Diperlukan satu komputer
khusus dengan kemampuan lebih sebagai server.
·
Kelangsungan jaringan
sangat tergantung pada server.
3)
Menurut
OSI (Open System Interconnection) ada 7
layer/lapisan protocol, yaitu:
-
Phisic layer
- Data link layer
- Network layer
- Transport layer
- Session layer
- Presentation layer
- Application layer
4) IP address 134.68.5.15. Maka :
- IP address tersebut punya kelas B (
range B 128.0.xxx.xxx – 191.155.xxx.xxx)
- Network ID = 134.68
- Host ID = 5.15
0 komentar:
Harap sobat berkenan memberikan komentar, ataupun kritik dan saran. Demi kemajuan Bersama.
Terima-kasih.